Bekasi, 16 September 2025 – Suasana penuh syukur dan semangat kebersamaan terasa di MAN 1 Bekasi pada Selasa, 16 September 2025, saat seluruh civitas akademika memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang dipandu oleh Komala Efriliya dan Syifa Khairunisa ini mengangkat tema “Saatnya Jadi Lebih Baik dengan Cara yang Asik” dan menghadirkan penceramah muda penuh inspirasi, Ust. Muhammad Reja Najib, Lc., M.A.
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh M. Alfian Wahyudin yang kemudian diterjemahkan oleh Tyas Ashari, disusul lantunan hadroh MAN 1 Bekasi yang mempersembahkan maulid Ad-Diba’i, Simthud Durar, Barzanji, dan Syaroful Anam. Kehadiran para siswa dan guru menambah kekhidmatan acara yang diketuai oleh Adhwa Hadiriyani.
Dalam sambutannya, Waka Bidang Umum H. Rais Al Waziri, M.Pd. mengingatkan pentingnya menjaga adab ketika berada di dalam majlis ilmu. Duduk dengan penuh hormat, bersimpuh dengan tenang, dan diam mendengarkan merupakan cerminan hati yang lembut serta sikap rendah hati dalam menerima ilmu. Beliau menegaskan bahwa Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum untuk membawa perubahan positif. Jika Maulid tidak berdampak baik bagi kehidupan, maka yang keliru bukanlah acaranya, melainkan diri kita sendiri.
Penceramah utama, Ust. Muhammad Reja Najib, Lc., M.A., menyampaikan tausiyah yang sarat makna. Beliau menekankan bahwa surga berada di telapak kaki ibu, karena kedudukan seorang ibu memiliki derajat lebih tinggi dari ayah. Dalam ceramahnya, beliau mengutip syair Ahmad Syauqi tentang pentingnya menghormati guru. Menurutnya, tanpa doa dan bimbingan orang tua serta guru, seorang anak tidak akan menjadi apa-apa.
Lebih lanjut, Ust. Reja menjelaskan tentang keistimewaan bulan Rabiul Awwal yang diartikan sebagai musim semi dan menjadi bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal ini menjadikan Rabiul Awwal sebagai bulan yang penuh kemuliaan. Beliau juga menegaskan bahwa shalat adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang muslim. Ust. Reja berpesan khusus kepada para pemuda agar tidak larut dalam pergaulan bebas dan pacaran, melainkan menjadi generasi yang berkarakter dan mampu memimpin. Ia mengingatkan agar agama tidak hanya sebatas tercatat di KTP, melainkan benar-benar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara semakin semarak dengan kuis interaktif yang dipandu langsung oleh Ust. Reja. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan, seperti letak negara Maroko, pengalaman beliau pernah ditolak oleh tiga perguruan tinggi negeri, serta kelanjutan syair sholawat “Anta Syamsun”, membuat para peserta semakin antusias dan terlibat aktif.
Di lain tempat Plt. Kepala MAN 1 Bekasi Hj. Imma Nur Faida, M.Pd. menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada panitia dan seluruh civitas akademika MAN 1 Bekasi. “Terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang telah menyemarakkan acara Maulid Nabi ini. Semangat dan kebersamaan yang ditunjukkan hari ini merupakan wujud nyata kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Inilah bagian dari Panca Cinta yang harus kita hidupkan di madrasah, khususnya Cinta Allah dan Rasul-Nya” ungkapnya.
Beliau berharap peringatan Maulid Nabi kali ini dapat meningkatkan kualitas cinta dalam diri seluruh civitas akademika MAN 1 Bekasi, baik Cinta Allah dan Rasul-Nya, Cinta Tanah Air, Cinta Ilmu, Cinta Sesama, maupun Cinta Lingkungan. Dengan lima nilai cinta tersebut, MAN 1 Bekasi optimis mampu melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan berkarakter Islami.
Kontributor: Muhamad Hilmi
Foto: Silvia Mawaddah & JMC